NTT, mu4.co.id – Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih sebagai salah satu destinasi wisata terbaik dunia 2026 versi BBC.
“Muncul dari Laut Flores yang berwarna biru kehijauan, Kepulauan Komodo tetap menjadi salah satu teater satwa liar terbesar di planet ini. Di dalam taman nasional yang terdaftar sebagai Warisan Dunia UNESCO ini,” tulis BBC, dikutip dari Kompas, Senin (15/12).
BBC memilih destinasi wisata berdasarkan pengalaman luar biasa yang ditawarkan, serta kontribusinya pada pemberdayaan komunitas lokal, perlindungan lingkungan, dan pelestarian warisan budaya.
Baca Juga: Daftar Pantai Tercantik Dunia 2025 versi Explore Worldwide, Nomor 1 dari Indonesia!
“Untuk menyusun daftar ini, kami meminta bantuan staf BBC, jurnalis terpercaya kami, dan beberapa otoritas pariwisata berkelanjutan terkemuka di dunia,” ujarnya.
BBC meminta para pihak terkait menyeleksi destinasi yang ramah bagi wisatawan sekaligus memberi dampak positif bagi daerah tujuan. Dari proses tersebut, Kepulauan Komodo terpilih sebagai salah satu destinasi unggulan.
Di Kepulauan Komodo, wisatawan dapat menikmati keunikan Pink Beach dengan pasir merah muda yang menyatu dengan perbukitan savana. Pantai ini bahkan pernah dinobatkan sebagai pantai terindah di dunia pada 2025 oleh pakar perjalanan internasional.

Selain itu, kawasan ini menawarkan taman karang yang menjadi habitat pari manta serta populasi terakhir komodo liar yang hidup di alam bebas. Penerapan izin ketat dan wisata berpemandu oleh penjaga hutan memastikan aktivitas pariwisata tetap mendukung masyarakat lokal sekaligus menjaga kelestarian habitat.

Wisatawan juga dapat menjelajahi pulau-pulau dengan perahu wisata, menginap di eco-lodge ramah lingkungan, atau berlayar menyusuri teluk-teluk terpencil menggunakan kapal phinisi tradisional.
Menurut BBC, Kepulauan Komodo ideal bagi pelancong yang mencari pengalaman wisata yang bermakna dan berkelanjutan.
“Komodo menawarkan keseimbangan yang langka: pertemuan dekat dengan satwa liar prasejarah, keanekaragaman hayati laut yang berkembang pesat, dan taman nasional yang menggunakan pariwisata untuk melindungi ekosistemnya yang luar biasa,” tulisnya.
(Kompas)












