Jakarta, mu4.co.id – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sudah masuk dalam tahap pengajuan tender atau proposal penawaran untuk memperebutkan hak pengelolaan lahan Kampung Haji di Makkah.
Hal itu diungkapkan oleh CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani. Ia menyebut pengajuan tender sudah dilakukan pada akhir Oktober 2025 kemarin. Penawaran yang diajukan Danantara ini tidak hanya mencakup nilai proyek, namun juga menyertakan perencanaan dan desain menyeluruh Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi.
“Penawarannya itu pada tanggal 30 Oktober kemarin, dan kita sudah masukin tanggal 30 Oktober kemarin penawarannya. Ternyata bidding di sana itu beda, harganya sudah ditentukan. Jadi kita tidak bidding naik-naikkan harga, tidak. Yang menentukan bedanya apa Rencananya, master plan-nya, design-nya itu yang menentukan,” kata Rosan dalam Rapat Pimpinan Nasional Kadin Indonesia, di The Park Hyatt Hotel Jakarta, Selasa (02/12/2025).
Baca juga: Prabowo: Indonesia Negara Pertama yang Diizinkan Buat Kampung di Makkah!
Diketahui, pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan 8 pilihan lahan yang bisa digunakan untuk pembangunan proyek tersebut. Dan dari 8 pilihan lahan itu, Danantara memilih lahan yang berlokasi di kawasan Jabal Hindawiyyah, Sebab kawasan itu dinilai sudah cukup landai (tidak berbukit) jika dibandingkan dengan lokasi lain, selain itu juga tidak dipenuhi bebatuan.
Selain itu, jarak kawasan Jabal Hindawiyyah hanya 2 km dari Masjidil Haram. Dari tempat ini jemaah juga bisa berjalan kaki sekitar 20 menit ke Masjidil Haram. Karena lahan yang dipilih tergolong banyak diminati, Danantara pun harus bersaing dengan 90 perusahaan lainnya. Di mana menurutnya saat ini penawaran pihaknya sudah masuk 3 tiga besar.

Diketahui sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menugaskan Kepala BPI Danantara, Rosan Roeslani, untuk melakukan kunjungan kerja ke Jeddah dan Makkah, Arab Saudi, guna mengawal langsung proses lanjutan rencana pembangunan Kampung Haji.
“Nanti Desember datang ke sana lagi. Sehingga Insya Allah apa yang diimpikan oleh seluruh rakyat Indonesia sejak zaman Presiden Soeharto sudah ada rencana ini, InsyaAllah bisa terealisasi di zamannya Bapak Presiden Prabowo. Mari kita doakan,” pungkas Rosan.
(detik.com)















