Jakarta, mu4.co.id – Tentara Nasioanal Indonesia (TNI) akan bertugas mengawasi kilang-kilang milik PT Pertamina (Persero) yang merupakan bagian dari tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin usai rapat kerja yang digelar secara tertutup dengan Komisi I DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/11/2025). Pada mulanya Sjafrie membahas terkait penambahan kekuatan Batalyon Teritorial Pembangunan di sejumlah wilayah Indonesia.
“Menjaga industri strategis yang mempunyai kaitan dengan kedaulatan negara. Sebagai contoh, kilang dan terminal Pertamina, ini juga bagian yang tidak terpisahkan daripada gelar kekuatan kita,” ujarnya dilansir dari detiknews, Rabu (26/11).
Baca juga: Warga Gugat UU TNI, MK Diminta Batasi Prajurit Duduki Jabatan di Luar TNI
Sjafrie mengatakan penjagaan terhadap kilang-kilang tersebut termasuk pengamanan instalasi strategis. Ia menjelaskan bahwa pengamanan tersebut akan dimulai pada Desember dan melibatkan Angkatan Darat yang dipantau oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS). TNI bisa melakukan pengamanan secara fisik.
“Tugas-tugas pengamanan instalasi strategis, khususnya yang dimiliki oleh Pertamina, ini juga bagian dari OMSP dan ada di dalam revisi Undang-Undang TNI yang 14 pasal itu,” kata Sjafrie.
“Untuk bisa mengetahui hal-hal yang mungkin perlu kita ketahui sebagai suatu ancaman yang potensial, yang mungkin muncul sehingga kita bisa mengantisipasi pengamanan secara fisik,” tambahnya.
PT Pertamina Persero menyambut baik pengawasan kilang-kilang yang dilakukan oleh TNI tersebut. Muhammad Baron selaku VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) menyebutkan kilang dan fasilitas Pertamina merupakan aset strategis yang menyangkut kepentingan negara dan orang banyak.
“Kami menyambut baik sebagai upaya sinergi bersama pengamanan internal Pertamina. (Sinergi ini) penguatan berlapis untuk menjamin keberlangsungan operasi fasilitas vital negara,” kata Baron dilansir dari antara, Rabu (26/11).
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyebut langkah ini sebagai upaya mengamankan objek vital nasional. Ia menjelaskan kilang minyak termasuk titik yang krusial. Pengamanannya tidak hanya TNI, tetapi Polri juga diikutsertakan.
“Jadi, untuk penugasan TNI ini akan merupakan objek vital nasional. Jadi, objek vital nasional itu kan harus diamankan. Ya, termasuk pengamannya dari TNI Polri,” ujar Yuliot dilansir dari suara.com, Rabu (26/11).
(detiknews, antara, suara.com)
