Media Utama Terpercaya

10 Oktober 2025, 16:57
Search

Fenomena Langit di Cirebon, Pengamat BRIN Sebut Meteor, Ini Penjelasannya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Meteor di Cirebon
Pengamat BRIN Sebut Fenomena Langit di Cirebon adalah Meteor [Foto: istockphoto.com]

Cirebon, mu4.co.id – Warga Cirebon dikagetkan dengan kemunculan cahaya terang disertai dentuman keras pada Ahad (05/10/2025) malam.

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pun Thomas Djamaluddin mengonfirmasi fenomena tersebut merupakan meteor yang masuk ke Bumi.

“Saya menyimpulkan itu adalah meteor cukup besar yang melintas memasuki wilayah Kuningan-Kabupaten Cirebon dari arah barat daya sekitar pukul 18.35-18.39 WIB,” katanya dalam unggahan di akun Instagramnya, Senin (06/10/2025).

Thomas menyebut analisis tersebut berdasarkan kesaksian di wilayah Kuningan dan Kabupaten Cirebon. Selain itu juga getaran yang terdeteksi oleh BMKG Cirebon pukul 18:39:12 WIB.

“Analisis berdasarkan kesaksian adanya dentuman yang terdengar di wilayah Kuningan dan Kabupaten Cirebon, terdeteksi adanya getaran oleh BMKG Cirebon [ACJM] pada pukul 18:39:12 WIB pada azimut 221, ada yang menyaksikan bola api yang meluncur dan ada rekaman CCTV pukul 18.35 WIB,” sambungnya.

Baca juga: NCM Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem di Tanah Suci. Jemaah Diminta Waspada!

Di samping itu, Thomas memastikan bahwa meteor tersebut tidak berbahaya. Namun, tetap ada dampak yang ditimbulkan, yaitu akan menimbulkan gelombang kejut. Bentuknya adalah berupa suara dentuman

“Tidak berbahaya, kecuali sekitar titik jatuh berpotensi ada gelombang besar. Ketika memasuki atmosfer yg lebih rendah menimbulkan gelombang kejut berupa suara dentuman dan terdeteksi oleh BMKG Cirebon pk 18.39.12 WIB,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dirinya juga menjelaskan terdapat tiga perbedaan terkait benda langit yang jatuh ke Bumi diantarnya yaitu, meteoroid, meteor, dan meteorit. Berikut ini penjelasannya:

1. Meteoroid
Meteoroid adalah bebatuan luar angkasa yang ukurannya bervariasi antara sekecil debu hingga asteroid berukuran kecil. Istilah ini digunakan selama batu tersebut masih melayang di antariksa. Kebanyakan meteoroid adalah serpihan dari benda langit lebih besar yang patah atau meledak, ada yang berasal dari komet, asteroid, hingga Bulan dan planet lain. Elemen pembentuk meteoroid beragam, mulai dari batu hingga logam.

2. Meteor
Meteor adalah Meteoroid yang memasuki atmosfer Bumi atau planet lainnya yang jatuh dalam kecepatan tinggi kemudian terbakar. Fenemona ini yang membuat meteor sering juga disebut sebagai “bintang jatuh.” Meteor juga kadang tampak lebih terang dibanding Venus sehingga disebut sebagai “bola api.” Ilmuwan memperkirakan material meteor yang jatuh tiap hari ke Bumi total beratnya bisa mencapai 48,5 juta ton.

3. Meteorit
Meteorit adalah Meteoroid yang tersisa dari gesekan di atmsofer dan jatuh di permukaan Bumi. Meteorit bisa berukuran sebesar kerikil hingga sebesar kepalan tangan manusia.

Diketahui, kebanyakan batu luar angkasa yang tertarik gravitasi Bumi ukurannya setara dengan lapangan sepak bola, tetapi sebagian besar hancur di atmosfer. Kecepatan yang sangat tinggi saat jatuh ke Bumi membuat batu tersebut dihantam tekanan yang sangat tinggi sehingga terurai dalam bentuk kobaran api terang. Biasanya, hanya sekitar 5 % dari volume meteoroid yang “selamat” hingga menyentuh permukaan Bumi.

Istilah lain terkait meteor adalah “hujan meteor” yang biasanya terlihat di langit yang cerah pada malam hari. Meskipun namanya “hujan”, fenomena ini sebetulnya terjadi saat Bumi melewati “reruntuhan” bekas komet atau asteroid.
(cnbcindonesia.com)

[post-views]
Selaras