Arab Saudi, mu4.co.id – Arab Saudi dikabarkan berencana melunasi utang Suriah sebesar US$15 juta ke Bank Dunia. Langkah ini dapat membuka akses Suriah terhadap bantuan internasional untuk rekonstruksi.
Karena krisis valuta asing dan kegagalan membayar utang dengan aset luar negeri, membuat Suriah kesulitan melunasinya.
Jika terealisasi, ini akan menjadi bantuan keuangan pertama Arab Saudi ke Suriah sejak jatuhnya Bashar al-Assad tahun lalu.
Meski belum ada konfirmasi jelas dari Kementerian Keuangan Arab Saudi, banyak yang menilai ini sebagai sinyal bahwa negara-negara Teluk, terutama Arab Saudi dan Qatar, mulai menunjukkan komitmen membantu Suriah.
Dilansir dari detik finance pada Rabu (16/4), sebelumnya Qatar juga sempat berencana membayar gaji PNS Suriah, namun tertunda karena kekhawatiran terhadap sanksi AS.
Baca Juga: Presiden Suriah Assad Kabur Naik Pesawat, Usai Pemberontakan di Damaskus
Menurut sumber Reuters, bulan lalu Qatar menyatakan kesiapannya mengirim gas ke Suriah melalui Yordania untuk membantu pasokan listrik. Rencana ini telah mendapat persetujuan dari pemerintah AS.
Beberapa sumber juga menyebut Bank Dunia siap mendukung pemulihan sektor listrik Suriah dan membantu pembayaran gaji pegawai negeri.
Pada Senin lalu, delegasi Bank Dunia bertemu Menteri Keuangan Suriah, Mohammed Yosr Bernieh, dalam pertemuan terbuka pertama dengan pemerintah baru Suriah. Mereka membahas penguatan kerja sama ekonomi dan keuangan.
Dalam pertemuan itu, Bernieh menyoroti dampak sanksi internasional dan kesalahan kebijakan era Assad terhadap ekonomi Suriah. Suriah juga berencana mengirim delegasi ke Washington bulan ini untuk menghadiri rapat tahunan Bank Dunia dan IMF—kunjungan resmi pertama sejak jatuhnya Assad.
Meski AS memberi pengecualian sanksi selama enam bulan sejak Januari untuk bantuan kemanusiaan, dampaknya masih minim.
(Detik Finance)