Media Berkemajuan

5 Februari 2025, 17:00
Search

Cetak Generasi Penghafal Al-Qur’an, Wisuda Angkatan Pertama Tahfidz Masjid Al Jihad Sukses Digelar!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Wisuda
Wisuda para angkatan pertama Program Tahfidz Al-Qur’an Masjid Al Jihad. [Foto: mu4.co.id]

Banjarmasin, mu4.co.id – Telah berlangsung kegiatan wisuda para angkatan pertama Program Tahfidz Al-Qur’an Masjid Al Jihad Banjarmasin sebagai akhir dari rangkaian pendidikan mereka selama 6 bulan. Acara ini bertempat di ruang induk Masjid Al Jihad Banjarmasin, Rabu (5/2) pagi.

Wisuda ini diawali dengan sambung ayat oleh para santri putri, kemudian dilanjut dengan sambutan oleh Koordinator Program Tahfiz Al-Qur’an, Agus Setiawan.

Agus menjelaskan perjalanan para Hafidzah yang dilaksanakan selama 6 bulan, dimana sebelumnya program ini memiliki lebih dari 80 pendaftar hingga diseleksi menjadi 9 santri putra dan 13 santri putri. Namun seiring berjalannya waktu, hanya 11 santri putri yang bertahan hingga akhir.

Adapun hafalan yang telah dibuktikan oleh para santri putri dalam program ini, yaitu:

  1. Ana Ayatul Husna: 15 juz
  2. Mutmainnah: 12 juz
  3. Nisa: 9 juz
  4. Firdha Nisa Sari: 3 juz
  5. Adinda Hafiza Rahmah: 8 juz
  6. Nur Malika Azzahra: 6 juz
  7. Asy Syifa Qolbi: 10 juz
  8. Najat: 3 juz
  9. Shofi Lathifa: 10 juz
  10. Raudhatul Jannah: 7 juz
  11. Siti Sarah: 3 juz

Baca Juga: Setelah 6 Bulan, Tahfidz Al-Qur’an Masjid Al Jihad Laksanakan Khataman Al-Qur’an

Setelah wisuda ini, salah satu agenda untuk para hafidzah ini selanjutnya yaitu mereka akan terlibat pada 10 malam terakhir Ramadhan untuk mengikuti daurah i’tikaf di Masjid Al Jihad Banjarmasin.

“Tujuannya untuk mempersiapkan dan mematangkan para lulusan ini, dan dijadikan pamong di angkatan-angkatan selanjutnya,” ungkap Agus.

Agus berpesan kepada para hafidzah untuk menjaga hafalannya dan mengimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari. Dia juga berharap agar kegiatan baik yang telah dilakukan selama di asrama, dilanjutkan oleh para hafidzah dikediaman mereka masing-masing.

Sampailah pada puncak acara, para hafidzah diberikan penghargaan dan cendera mata sebagai bentuk apresiasi karena mampu bertahan dan mendapatkan hafalannya selama 6 bulan penuh.

Tidak hanya para hafidzah atau santri putri,  orang tua mereka juga dipasangkan mahkota sebagai simbolis bahwa kelak di akhirat nanti, para penghafal Al Qur’an akan memberikan hadiah terindah yakni Mahkota Emas bagi orang tuanya di surga.

Diriwayatkan dari Mu’adz bin Anas Al Juhani –radhiyallahu ‘anhu- berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam besabda:


مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَعَمِلَ بِمَا فِيهِ ، أُلْبِسَ وَالِدَاهُ تَاجًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، ضَوْءُهُ أَحْسَنُ مِنْ ضَوْءِ الشَّمْسِ فِي بُيُوتِ الدُّنْيَا لَوْ كَانَتْ فِيكُمْ ، فَمَا ظَنُّكُمْ بِالَّذِي عَمِلَ بِهَذَا

“Barang siapa yang membaca Al Qur’an dan mengamalkan apa yang ada di dalamnya, dia akan memakaikan mahkota kepada kedua orang tuanya di hari kiamat, cahayanya lebih baik dari pada cahaya matahari di rumah-rumah dunia jika dia berada di antara kalian. Betapa beruntungnya orang yang melakukan hal ini.” (HR Ahmad (15645), Abu Daud (1241), Hadits ini dishahihkan oleh Syeikh Albani –rahimahullah)

[Video: mu4.co.id]
[post-views]
Selaras