New York, mu4.co.id – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, secara resmi akan dimakzulkan.
Hal tersebut telah disahkan oleh House of Representatives atau DPR AS. Penyelidikan pemakzulan itu didorong dari kecurigaan terhadap urusan bisnis luar negeri putra Biden, Hunter, yang kontroversial.
Hunter kini menghadapi dua dakwaan federal atas tuduhan senjata dan pajak.
Baca juga: Tolak Gencatan Senjata, Presiden AS: Ini Tidak Akan Membawa Perdamaian
Namun, tuduhan itu dikecam sebagai tuduhan yang tidak berdasar oleh Partai Demokrat. Disebutkan juga bahwa Partai Republik belum menemukan bukti kesalahan yang dilakukan oleh Biden, yang membuatnya pantas untuk dimakzulkan. Demikian seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (14/12/2023).
Penyelidikan pemakzulan itu secara resmi disahkan melalui pemungutan suara yang digelar oleh DPR AS, yang dikuasai oleh Partai Republik, pada Rabu (13/12) waktu setempat. Hasil voting menunjukkan 221 anggota mendukung dan 212 anggota lainnya menolak penyelidikan pemakzulan terhadap Biden.
Dengan hasil pemungutan suara yang meresmikan penyelidikan pemakzulan, maka DPR AS akan fokus menyelidiki apakah Biden mengambil keuntungan yang tidak semestinya dari setiap transaksi bisnis luar negeri yang dilakukan putranya.
Dalam penyelidikan ini, alih-alih memilih untuk menuruti DPR AS, Hunter menegaskan hanya bersedia bersaksi di depan umum, yang mentah-mentah ditolak Partai Republik.
Menurut Ketua Komite Pengawasan dan Komite Peradilan DPR dari Partai Republik, James Comer dari Kentucky dan Jim Jordan dari Ohio, pihaknya menghadapi hambatan dari Gedung Putih dan para saksi.
“Kami anggap (absennya) Hunter Biden sebagai penghinaan terhadap Kongres jika resolusi tersebut disahkan,” paparnya dikutip The Guardian, Kamis (14/12/2023).
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, Joe Biden mengecam tindakan oposisi. Ia menyebut aksi pemakzulan tidak berdasar dan menyindir bahwa Partai Republik menghindari masalah yang dihadapi rakyat Amerika.
“Alih-alih melakukan apa pun untuk membantu membuat kehidupan orang Amerika lebih baik, mereka malah menyerang saya dengan kebohongan,” kata orang nomor satu di AS itu.
“Alih-alih melakukan pekerjaan mendesak yang perlu dilakukan, mereka memilih membuang-buang waktu untuk aksi politik tak berdasar yang bahkan diakui oleh Partai Republik di Kongres tidak didukung oleh fakta. Rakyat Amerika berhak mendapatkan yang lebih baik,” tambahnya.
Sumber: CNBC Indonesia, detik.com