Banjarmasin, mu4.co.id – Warga Indonesia hanya dapat pergi tanpa visa ke 92 negara karena lemahnya paspor Indonesia. Paspor Indonesia berada di urutan ke 54 dalam daftar paspor terkuat di dunia.
Penyebab lemahnya paspor Indonesia di dunia antara lain sebagai berikut:
1. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yang Rendah
Indonesia dikategorikan sebagai negara dengan PDB yang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Menurut Bank Dunia, negara dengan PDB per kapita tinggi bisa menikmati lebih banyak destinasi bebas visa.
Baca juga: Paspor Malaysia Naik ke Peringkat 3 Dunia, Bebas Visa ke 174 Negara!
Hal tersebut dikarenakan negara-negara lebih bersedia membukakan perbatasannya bagi warga dari negara-negara yang kaya untuk memberikan keuntungan ekonomi lebih besar baik dalam perdagangan, pariwisata, maupun investasi. Negara-negara kaya juga cenderung tidak membebani negara tuan rumah dalam hal sistem sosial dan ekonomi, seperti biaya migrasi ilegal.
2. Stabilitas Politik dan Keamanan di Dalam Negeri
Salah satu indikator utama dalam stabilitas ini adalah tingkat kekerasan di suatu negara, diukur dengan serangan teroris, pengeboman, konflik etnis, dan kejahatan lainnya. Termasuk indikator yang lain juga mempengaruhi seperti faksionalisasi elit, legitimasi negara, dan jumlah populasi pengungsi internal.
Indonesia merupakan negara yang rapuh secara stabilitas politik dan terkait keamanan juga rendah dikarenakan banyak insiden kerusuhan yang melanda.
Baca juga: Ini Daftar 73 Negara Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Indonesia, Apa Saja?
Dikutip dari Sindonews pada Rabu (12/11), berdasarkan analisis Indeks Paspor Henley dan Indeks Negara Rapuh yang dihasilkan oleh The Fund for Peace, negara-negara rapuh tidak memiliki tingkat kebebasan berpergian yang tinggi karena berisiko tinggi untuk keamanan, suaka, dan masa tinggal berlebih seperti negara Suriah, Sudan Selatan, Somalia.
Tidak hanya akses bebas visa, tetapi negara dengan ketidakstabilan domestik juga sulit untuk mendapatkan visa ketika mengajukan.
3. Demokrasi yang Lemah
Menganalisis data yang dikumpulkan oleh proyek Varieties of Democracy (V-Dem) di Universitas Gothenburg di Swedia, sebenarnya bentuk pemerintahan tidak memiliki pengaruh yang kuat terkait kekuatan paspor dibandingkan faktor-faktor lainnya.
Walaupun demikian, kenyataannya secara rata-rata negara demokrasi mampu memperoleh akses bebas visa ke lebih banyak tujuan dibandingkan dengan negara-negara otoriter. Pada tahun 2020, skor rata-rata bebas visa negara demokrasi adalah 133, sedangkan negara-negara pemerintahan non-demokratis skornya hanya 83.
(Sindonews)














