Jakarta, mu4.co.id – Kementerian Agama (Kemenag) telah meluncurkan Senam Haji Indonesia pada Ahad (28/4). Acara ini berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, dan diikuti oleh lebih dari 28 ribu jemaah haji Indonesia baik secara langsung maupun online.
“Launching senam haji bagian dari ikhtiar menjaga kebugaran jemaah haji agar jemaah bisa melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan lancar, sehat dan bugar hingga sehat pula saat pulang,” ucap Sekretaris Jenderal Kemenag M. Ali Ramdhani di Asrama Haji Pondok Gede, dikutip dari detik hikmah, Senin (29/4).
Menurutnya, pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap faktor kesehatan dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Ada dua alasan mengapa faktor kesehatan menjadi perhatian. Pertama, kuota haji tahun ini mencapai 241 ribu jemaah, jumlah terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji.
“Dari jumlah itu, ada lebih dari 45 ribu jemaah yang masuk kategori lanjut usia (lansia). Seperti 2023, tahun ini kita mengusung tagline “Haji Ramah Lansia”,” ucap Sekjen yang hadir mewakili Menag Yaqut Cholil Qoumas ini.
Alasan kedua, yaitu lebih dari 770 jemaah haji meninggal dunia tahun lalu. Jumlah ini merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir penyelenggaraan ibadah haji.
Baca Juga: Kemenag Umumkan Tanggal Keberangkatan Jemaah Haji Kalselteng. Kapan?
“Kesehatan jemaah haji menjadi concern. Kita ingin jemaah haji berangkat dalam keadaan sehat, bisa menunaikan ibadah haji dengan baik, dan pulang ke Tanah Air juga dalam keadaan sehat,” tutur pria yang akrab disapa Kang Dhani ini.
Kang Dhani menyatakan bahwa gerakan Senam Haji dikemas untuk menjaga kebugaran dan daya tahan fisik jemaah.
“Gerakan senam ini disusun berdasarkan kajian dan penelitian para pakar kesehatan agar bisa diterapkan untuk semua jemaah haji Indonesia,” ucapnya.
Seperti yang disampaikan oleh Sekjen Kemenag, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, senam haji ini telah dirumuskan oleh tim Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Perdosri) dengan gerakan low impact.
“Perdokhi sudah mengatur sedemikian rupa, bisa diterapkan di rumah hingga saat perjalanan di pesawat ke Tanah Suci. Jenis senamnya low impact bukan aerobik, yang menguras tenaga,” ungkap Hilman.
“Senam ini juga dapat dilakukan jemaah selama berada di Tanah Suci,” kata Hilman.
Selain Senam Haji Indonesia, acara tersebut juga memperkenalkan batik haji Indonesia.
“Ini juga terobosan baru setelah 12 tahun batik jemaah haji tidak pernah berganti. Seragam batik ini diperoleh melalui Sayembara Desain Batik Haji pada 2023,” kata Sekjen Kemenag, Ali Ramdhani.
“Kami harap seragam batik ini lebih mencerminkan identitas Indonesia dan mudah dikenali oleh jemaah dari berbagai negara di dunia,” tambahnya.
Dirjen PHU Hilman Latief menyatakan bahwa untuk mendapatkan batik haji ini, Kemenag melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari berbagai wilayah di Indonesia.
Batik baru untuk jemaah haji Indonesia memiliki warna ungu dengan motif Sekar Arum Sari, terinspirasi dari bunga melati putih, motif kawung, truntum, songket, tenun, dan burung garuda. Motif ini mencerminkan filosofi puspa nasional Indonesia, yang diwakili oleh bunga melati putih sebagai simbol kesucian, keagungan, kesederhanaan, ketulusan, keindahan, dan rendah hati.
Sumber: detik hikmah, laman resmi Kemenag