Media Utama Terpercaya

30 Mei 2025, 23:29
Search

2 Staff Kedutaan Israel Tertembak di AS, Polisi Identifikasi Penembak!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Staf Kedutaan Israel
Profil penembak Staff Kedubes Israel di AS [Foto: tempo. bbc]

Washington, mu4.co.id – Dua staf kedutaan Israel sekaligus sepasang kekasih bernama Yaron Lischinsky dan Sarah Lynn Milgrim tewas akibat tembakan di luar Museum Yahudi Ibu Kota di Washington, DC, Amerika Serikat, Rabu malam (21/05/2025).

Keduanya menghadiri sebuah acara untuk para profesional muda di Museum Yahudi Ibu Kota yang diselenggarakan oleh Komite Yahudi Amerika. Penembakan itu berawal ketika mereka keluar dari museum pukul 21.00 waktu setempat. Saat itu mereka didekati oleh seorang pria bersenjata. Kemudian pria tidak dikenal itu melepaskan tembakan dan membunuh mereka.

“Dua staf kami tewas ditembak dari jarak dekat saat menghadiri acara kebudayaan,” kata juru bicara kedutaan, Tal Naim Cohen.

Diidentifikasi, pelaku bernama Elias Rodriguez, pria berusia 30 tahun. Polisi menyatakan bahwa Rodriguez tidak memiliki catatan kriminal. Menurut beberapa catatan, Rodriguez adalah seorang profesional muda berpendidikan tinggi di Chicago, yang tinggal di sebuah apartemen lingkungan kelas menengah North Side.

Sejumlah laporan juga mengatakan bahwa Rodriguez dikenal aktif dalam organisasi Partai Sosialisme dan Pembebasan (Party for Socialism and Liberation/PSL) serta turut terlibat dalam gerakan Black Lives Matter (BLM).

Selain itu, ia juga disebut aktif dalam politik sayap kiri, di mana dia sering mengunggah di media sosial, dan ikut dalam demonstrasi di Chicago yang menentang agresi Israel di Gaza hingga rasisme.

Baca juga: Mencekam! Israel Diserang Ratusan Rudal dan Terjadi Penembakan di Tel Aviv Diwaktu Bersamaan!

Sebelum melakukan penyerangan, sejumlah saksi mata melihat Elias Rodriguez mondar-mandir di luar Museum Yahudi Ibu Kota. Polisi menyebut bahwa Rodriguez kemudian mendekati empat orang dan menembak dua di antaranya dari jarak dekat.

Setelah itu, Rodriguez masuk ke dalam museum dan berpura-pura sebagai korban. Ia bahkan meminta orang lain untuk menghubungi polisi. Namun, saat petugas tiba di lokasi, Rodriguez mengangkat tangan dan mengaku, “Saya yang melakukan ini,” serta menyatakan dirinya tidak bersenjata. Ia pun kemudian mengeluarkan kain keffiyeh merah (syal tradisional Timur Tengah.

“Saya melakukannya untuk Palestina, saya melakukannya untuk Gaza,” kata Rodriguez kepada petugas kepolisian yang mengamankannya.

Kepala Kepolisian Washington, Pamela Smith, menyampaikan bahwa setelah ditangkap, Rodriguez meneriakkan “Bebaskan Palestina, Bebaskan Palestina”. Rodriguez terus mengulangi teriakan tersebut meski sudah diseret keluar gedung oleh pihak berwenang. Ia kemudian menunjukkan kepada polisi lokasi tempat ia membuang senjatanya.

Saat ini Rodriguez pun ditahan polisi setempat. Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Pamela Smith mengatakan Rodriguez melakukan pelanggaran. Akibatnya, Rodriguez didakwa atas pembunuhan pejabat asing, menyebabkan kematian dengan senjata api dan melepaskan tembakan selama kejahatan kekerasan, menurut pengaduan pidana.

Berkaitan dengan insiden tersebut, Presiden AS Donald Trump pun menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mengatakan pembunuhan tersebut didasari oleh antisemitisme. “Kebencian dan Radikalisme tidak punya tempat di AS,” kata Trump di Truth Social.

“Turut berduka cita kepada keluarga korban. Sungguh menyedihkan bahwa hal seperti ini bisa terjadi! Semoga Tuhan memberkati kalian semua!,” sambungnya.

Kemudian, ia menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas insiden tersebut. Netanyahu kemudian menginstruksikan misi Israel di seluruh dunia untuk meningkatkan keamanan setelah serangan tersebut.
(tempo.co)

[post-views]
Selaras