Media Berkemajuan

22 Mei 2025, 17:36
Search

2 Orang Jemaah Haji Embarkasi Banjarmasin Masih Dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi, Kemenag: Masih Tanggung Jawab Pemerintah!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Ilustrasi jemaah haji yang masih sakit [Foto: kemenag.go.id]

Banjarmasin, mu4.co.id – Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kalsel, Rasyid Luthfiyana menyampaikan bahwa 2 orang jemaah haji Embarkasi Banjarmasin masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RARS), dan 9 jemaah lainnya wafat.

Dirinya juga menyebutkan bahwa sebelumnya jumlah jemaah dan petugas yang sudah tiba di Debarkasi Banjarmasin sampai dengan Kloter terakhir atau ke-19, totalnya berjumlah 5.842 dari total 5.853 yang diberangkatkan.

Adapun 2 orang jemaah yang masih harus bertahan di Rumah Sakit Arab Saudi German, Mekkah tersebut diantaranya yaitu Muhammad Darap (73) yang berasal dari Kloter 4 dari Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah, dan Sasi Umrah Atar (66) yang berasal dari Kloter 15 dari Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan.

Terkait kondisi jemaah yang dirawat, Rasyid mengatakan masih belum dinyatakan layak terbang sehingga memerlukan perawatan lanjutan. “Semoga jemaah haji kita yang pulang ke tanah air mendapatkan haji yang mabrur, sa’i yang penuh berkah, dan pengampunan dari semua dosa dan yang masih tertinggal untuk diberkan kesehatan dan keafiatan sehingga bisa pulang ke Tanah Air,” harapannya, saat dihubungi mu4.co.id, Selasa (23/07/2024).

Baca juga: Alhamdulillah, Jamaah Haji Kloter Terakhir Banjarmasin Telah Tiba di Kalsel!

Lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa jemaah yang dirawat di Arab Saudi tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama RI. Hal itu juga sebelumnya, dikatakan oleh Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda.

“Semua jemaah haji yang masih dirawat di RSAS tetap menjadi tanggung jawab Pemerintah Indonesia hingga jemaah dapat kembali ke Indonesia. Pemantauan dan visitasi jemaah yang masih dirawat di RSAS akan terus dilakukan sampai semua petugas kembali ke Tanah Air,” kata Widi dilansir dari tribunnews.com, Sabtu (20/07/2024).

Untuk diketahui, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah telah melayani sebanyak 2.771 jemaah haji Indonesia dengan berbagai kondisi kesehatan, baik rawat jalan maupun rawat inap selama 55 hari operasional penyelenggaraan haji di Makkah, sejak 20 Mei hingga 13 Juli 2024. Dimana meskipun telah menutup layanan operasional, KKHI masih menyiagakan ruang IGD sebagai tempat transit bagi pasien setelah menjalani perawatan di RSAS.

Selain itu, Widi juga menyebutkan ada pelayanan kesehatan di 11 sektor oleh Tim Emergency Medical Sector (TEMS) dan pelayanan kesehatan di kelompok terbang (kloter) oleh Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI). “Untuk pelayanan kesehatan di kloter dilakukan oleh 1.643 orang Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), terdiri dari 550 dokter dan 1.093 perawat) yang berasal. Mereka tergabung dalam 550 kloter,” ucapnya.

[post-views]
Selaras