Jakarta, mu4.co.id – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkap akan libatkan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan program Merdeka Belajar dalam membuat satu juta hektar sawah.
Amran menekankan bahwa penciptaan lumbung pangan harus dilakukan secara sepaket, mencakup cetak sawah dan penyediaan alat pertanian.
Amran Sulaiman menyatakan bahwa mahasiswa yang terlibat dalam proses tersebut akan mendapat gaji sebesar Rp10 juta untuk mengoperasikan alat pertanian dan mencetak sawah.
Menurutnya, upah sebesar itu akan membuat para mahasiswa merasa nyaman dalam menjalankan tugas mereka.
“Pendapatan kami hitung per orang Rp10 juta, sehingga anak-anak yang bekerja tidak berpikir kembali melamar ke mana mana menjadi pegawai negeri. Saya katakan pendaptannya jangan di bawah Rp10 juta supaya betah,” ucap Amran dilansir dari Tempo, Ahad (8/9).
Baca Juga: Wujudkan Proyek 1 Juta Hektare Sawah di Merauke, Haji Isam Siap Bangun Jalan Poros!
Kementerian Pertanian meminta tambahan anggaran sebesar Rp65,9 triliun untuk tahun 2025 kepada Komisi IV DPR. Tambahan anggaran ini diusulkan untuk mendukung pencapaian swasembada dan lumbung pangan di bawah pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
“Kementerian Pertanian mengusulkan tambahan anggaran Rp65,9 triliun akan digunakan untuk mencapai swasembada dan terkhusus lagi menuju lumbung pangan,” ucapnya.
Amran Sulaiman merinci anggaran tambahan Rp65,9 triliun untuk 2025 terdiri dari:
- Rp7,4 triliun untuk tanaman pangan
- Rp1,2 triliun untuk hortikultura
- Rp2,3 triliun untuk perkebunan
- Rp2,4 triliun untuk peternakan dan kesehatan hewan
- Rp51,6 triliun untuk prasarana dan sarana pertanian
- Rp26,9 triliun untuk mencetak 1 juta hektar sawah
- Rp742,1 miliar untuk standarisasi instrumen pertanian
- Rp2,5 triliun untuk pengembangan SDM
- Rp309,2 miliar untuk manajemen kesekretariatan
- Rp110 miliar untuk pengawasan.
Pemerintah berencana mencetak dan menanam sawah seluas 250 ribu hektar pada 2025 dengan anggaran Rp20 triliun. Program ini akan dikelola oleh tiga lembaga: Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, dan BUMN.
Amran Sulaiman menyebutkan Rp5 triliun dari anggaran tersebut dialokasikan untuk mencetak sawah di Merauke.
Baca Juga: Antisipasi Penurunan Produksi, Petani Kalsel Tanam dan Panen Padi di Musim Kemarau
“Cetak sawah sampai tanam seluas 100 ribu hektar di Merauke yang dilaksanakan oleh BUMN atau instansi yang ditunjuk,” ucapnya.
Amran Sulaiman mengungkapkan Kementerian PUPR akan menggunakan Rp7,50 triliun untuk mencetak 100 ribu hektar sawah dan meningkatkan jaringan irigasi tersier, sementara Kementerian Pertanian menggunakan jumlah yang sama untuk mencetak sawah dan perlengkapannya.
Rincian anggaran Kementerian Pertanian meliputi Rp2,885 triliun untuk mencetak 50 ribu hektar sawah dan mengolah 150 ribu hektar lahan, Rp2,763 triliun untuk fasilitas penanaman dan pascapanen, serta Rp1,853 triliun untuk intensifikasi 80 ribu hektar.
Program ini sesuai surat dari Kementerian PPN/Bappenas Nomor T-15286/Dt3.1/PP.08.01/08/2024 tanggal 14 Agustus 2024 tentang Penyampaian Hasil Pembahasan Kebutuhan Anggaran untuk Program Quick Wins Pencetakan dan Peningkatan Lahan Pertanian Tahun 2025 sebesar Rp20 triliun.
(Tempo)